SEKOLAH YANG BAIK
Sekolah yang baik ialah sekolah
yang dapat mampu mewujudkan tujuan sekolah tersebut, yang biasanya sejalan
dengan maksud dan tujuan masyarakat. Dari masa ke masa sekolah menyesuaikan
diri dengan apa yang diinginkan masyarakat pada umumnya.
Fungsi dan tujuan pendidikan
sebagai indikator sekolah bagus yang diamanahkan undang-undang kepada lembaga
pendidikan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 3 disebutkan fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuannya adalah untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Itulah
indikator yang paling sederhana untuk menilai standar sekolah bagus di negara
kita.
A. Pendidik Yang
Berkualifikasi Baik
Sekolah yang
baik tidak lepas dari seorang guru yang baik. Pada tingkat yang umum, guru
adalah seorang yang membantu orang lain belajar. Namun sesungguhnya guru yang
baik melakukan lebih banyak hal daripada sekedar menjelaskan, menerangkan
(ceramah), dan memberi latihan. Mereka juga mendesain materi, membuat
penguasaan, mengevaluasi perilaku siswa, dan menetapkan disiplin. Mereka harus
memiliki catatan, mengatur ruang kelas, menciptakan pengalaman belajar dan
membimbing siswa.
Berbagai peran guru:
Guru sebagai motivator.
Tidak ada guru yang otomatis
berhasil dalam pembelajaran siswa. Salah Satu peran guru yang sangat penting
untuk menjadi pendidik yang baik adalah berperan sebagai motivator. Namun
demikian motivasi memiliki lebih dari sekedar mengawali setiap hari dengan
sesuatu yang menyenangkan. Sebagai contoh, metode penilai yang digunakan
seorang guru dapat memotivasi siswa untuk mencoba lebih keras atau bangkit.
Guru sebagai model (teladan)
Apapun yang dilakukan sebagai
seorang guru, pastilah akan bertindak sebagai model bagi siswa. Sehingga
diharapkan pendidik yang berkualifikasi baik adalah guru yang dapat sebagai
model bagi siswa yang tentu saja dalam kebaikan.
Contohnya subjek akan lebih
menyenangkan bila diajarkan oleh guru yang antusias dengan memberikan sedikit
demonstrasi dari pada menjadi guru yang membosankan seperti berceramah dengan
mengagungkan atas nilai subjek tersebut ketika itu, guru menggunakan
keteladanannya secara mendalam.
Seorang pendidik juga harus
mencintai anak, karena mengajar merupakan suatu pekerjaan yang berhubungan
langsung dengan anak-anak, untuk itu pendidik perlu mengetahi tentang mereka.
Anak-anak membutuhkan kasih saying, pengertian dan sanksi apabila diperlukan.
Selain itu juga, seorang guru tidak boleh larut dengan sumber-sumber pengajaran
yang telah ada, tetapi juga harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sedang berkembang.
B. Kurikulum Yang Relevan
Pendidikan yang ideal adalah
pendidikan yang sejalan dengan tujuan awalnya. Secara universal pendidikan
ditujukan untuk memanusiakan manusia sesuai dengan pandangan hidup dan latar
belakang sosiokultural masyarakat tertentu. Meskipun universal, pendidikan
memiliki perbedaan sesuai dengan pandangan hidup dan sosiokultural tersebut.
Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan sesuai dengan kondisi peserta didik untuk menyiapkan kehidupan
yang lebih baik.
Demikian halnya dengan
kurikulum. Haruslah dirancang untuk mengarah pada tujuan pendidikan tersebut,
dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi
peserta didik. Kurikulum haruslah berisi segala aspek dalam pendidikan mulai
dari tujuan yang ingin dicapai, kompetensi yang harus dikuasai, bahan ajar yang
digunakan, lamanya pembelajaran, metoda yang digunakan, teknik penilaian,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar