Sepengal Kisah

Kalau Penulis adalah Matahari maka Pembaca adalah Hujan. Kita Butuh Keduanya untuk Membuat Pelangi

Rabu, 30 Juli 2014

Alzheimer, (adakah jalan keluarnya...??)

Hai..hai.. semua yang membaca, dan hai juga buat kamu yang disana yang diam-diam memperhatikan kehidupan blog ini. Terima kasih telah menyempatkan waktu untuk menjadi pembaca setia :).

Seperti biasa, apapun yang di post kan disini adalah kehidupan saya. Just for sharing my life to others and get responses from you've read that can be inputs, critics or suggestion.

Postingan pada kali ini adalah ...
"Alzheimer"
 Berawal dari pengertian itu sendiri. Alzheimer (read: penyakit) ini merupakan sejenis sindrom dengan apoptosis sel-sel otak pada saat yang hampir bersamaan, sehingga otak tampak mengerut dan mengecil. Risiko untuk mengidap Alzheimer, meningkat seiring dengan pertambahan usia. Pada penyakit Alzheimer, kesehatan jaringan otak mengalami penurunan, menyebabkan menurunnya daya ingat dan kemampuan mental. Sehingga kecerdasan intelektual dan kemampuan bersosialisasi menurun secara drastis sehingga mempengaruhi aktivitas harian. 

  Ada beberapa tanda-tanda seseorang mengidap penyakit ini yang telah dikutip dari beberapa sumber.

  Tanda-tanda Alzheimer ringan dapat mencakup: 
- kehilangan memori,
- kebingungan tentang lokasi tempat yang akrab
- lebih lama untuk menyelesaikan tugas sehari-hari
- kesulitan menangani uang dan membayar tagihan
- miskin penilaian yang mengarah ke keputusan yang buruk
- hilangnya rasa spontanitas dan inisiatif
- suasana hati dan perubahan kepribadian
- peningkatan kecemasan
- meningkatnya kehilangan memori dan kebingungan
- lambat merespon masalah
- kesulitan mengingat nama teman dan anggota keluarga
- kesulitan dalam berbahasa, termasuk masalah dengan membaca dan menulis
- kesulitan bekerja dengan angka kesulitan
- mengorganisir pikiran dan berpikir secara logis
- ketidakmampuan untuk belajar hal-hal baru atau menghadapi situasi yang baru atau tidak terduga gelisah, agitasi, kegelisahan, tearfulness mengembara - terutama di sore hari atau di malam hari
- pernyataan atau gerakan berulang,
- berkedut otot sesekali halusinasi dan delusi, kecurigaan atau paranoia, lekas marah
- hilangnya kontrol impuls perseptual-motor
  Masalah gejala Alzheimer berat termasuk:
- Ketidakmampuan untuk mengenali orang-orang keluarga atau dicintai,
- Ketidakmampuan untuk berkomunikasi
- hilangnya rasa terhadap diri
- menurunnya berat badan
- kejang, infeksi kulit, kesulitan menelan, mengerang, merintih, atau mendengus tidur
- meningkat kurangnya kontrol kandung kemih dan usus
- Total ketergantungan pada pengasuh.
 
  Dan tentu saja yang yang kita ingin tahu setelah melihat tanda-tanda tersebut adalah bagaimana mengobatinya. Namun disinilah letak masalahnya. Sampai sekarang para ilmuan belum dapat menemukan penyembuhnya. Hal yang dapat kita lakukan adalah memperlambat gejala alzheimer tersebut dengan terus memperbaharui memori pasien, melakukan hal yang sama secara berkala dalam waktu lama akan membuat pasien terbiasa dan membentuk memori baru berdasarkan apa yang pasien lakukan sehari-hari. Karena biasanya penyakit ini diketahui ketika sudah memasuki gejala berat dimana pasien tidak dapat mengenali keluarganya sendiri.
 
  Biasakan menyebut nama kita ketika berbicara dengan pasien. Ajak pasien berkomunikasi, agar pasien tidak bengong, yang malah akan memperparah alzheimer itu sendiri. dan yang paling penting adalah berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Karena seperti yang agama saya anut mengajarkan bahwa doa merupakan obat segala penyakit.

 

Postingan kali ini saya dedikasikan untuk kakek saya tercinta, A. E. Lubis. Beliau belum lama ini menderita penyakit ini. Sekarang beliau tidak mengenali keluarganya lagi. Bagi para pembaca yang memiliki kesamaan dengan saya dapat mengomentari postingan ini dan kita bisa saling menguatkan dan mungkin menemukan cara untuk mengatasinya.



sumber ilmiah:
http://www.fahrizalmukhdar.web.id/

Senin, 17 Februari 2014

Dilema Kerokan

      Seperti biasa, setiap tulisan yang ua buat pasti berhubungan dengan saya tentunya. Begitupun pada kesempatan kali ini.

       Berhubung baru habis pulang liburan, dan disana diterpa cuaca yang lumayan ekstrem, seperti hujan abu maka drop deh kondisi badan, diperparah menjadi "anak beru" dirumah nenek maka ua selalu berhubungan dengan air (read: mencuci piring) maka masuklah angin yang tak diundang. (read: masuk angin). Jadi saran dari "tetangga-tetangga" yang tidak bertanggung jawab mengatakan "udah.. dikerokin aja. Pasti keluar anginnya". Nah, dari ucapan tersebut munculah dilema.

"Kerokan dapat menyembuhkan masuk angin"

     FAKTA atau MITOS. Setelah di searching melalui sumber yang dapat dipercara, maka munculah fakta yang mengejutkan bahwa statement tersebut adalah MITOS.


Prinsipnya, makin merah bekas kerokan, makin parah masuk angin yang terjadi. Sehingga kerokan yang merah hingga hitam itu dipercaya akan menghilangkan masuk angin. Walaupun terasa manjur bagi beberapa orang, ternyata kerokan menyimpan potensi bahaya.

Menggosok permukaan kulit berkali-kali dengan ujung benda tumpul seperti uang logam dapat membuat pembuluh darah melebar. Hal ini bisa menyebabkan pembuluh darah pecah. (www.vemale.com)

        Pecahnya pembuluh darah sangatlah fatal karena dapat menyebabkan kematian. Kan enggak lucu kalau kita meninggal karena dikerokin, ya walaupun banyak orang yang sudah kerokan, dan baik-baik saja. Ya kematian itu kan  rahasia Allah. Tapi tidak ada salahnya mencegah kan?

            Jadi apa yang harus kita lakukan jika masuk angin?

           Daripada kerokan, lebih baik baluri tubuh dengan minyak kayu putih atau minyak hangat agar terasa lebih nyaman. Mengonsumsi minuman atau makanan hangat juga bisa membantu tubuh nyaman sekaligus meningkatkan daya tahan.