Sepengal Kisah

Kalau Penulis adalah Matahari maka Pembaca adalah Hujan. Kita Butuh Keduanya untuk Membuat Pelangi

Minggu, 09 September 2012

Sekolah Yang Baik


SEKOLAH YANG BAIK

    Sekolah yang baik ialah sekolah yang dapat mampu mewujudkan tujuan sekolah tersebut, yang biasanya sejalan dengan maksud dan tujuan masyarakat. Dari masa ke masa sekolah menyesuaikan diri dengan apa yang diinginkan masyarakat pada umumnya.
      Fungsi dan tujuan pendidikan sebagai indikator sekolah bagus yang diamanahkan undang-undang kepada lembaga pendidikan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 disebutkan fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuannya adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Itulah indikator yang paling sederhana untuk menilai standar sekolah bagus di negara kita.

A.   Pendidik Yang Berkualifikasi Baik
       Sekolah yang baik tidak lepas dari seorang guru yang baik. Pada tingkat yang umum, guru adalah seorang yang membantu orang lain belajar. Namun sesungguhnya guru yang baik melakukan lebih banyak hal daripada sekedar menjelaskan, menerangkan (ceramah), dan memberi latihan. Mereka juga mendesain materi, membuat penguasaan, mengevaluasi perilaku siswa, dan menetapkan disiplin. Mereka harus memiliki catatan, mengatur ruang kelas, menciptakan pengalaman belajar dan membimbing siswa.

Berbagai peran guru:

Guru sebagai motivator.
Tidak ada guru yang otomatis berhasil dalam pembelajaran siswa. Salah Satu peran guru yang sangat penting untuk menjadi pendidik yang baik adalah berperan sebagai motivator. Namun demikian motivasi memiliki lebih dari sekedar mengawali setiap hari dengan sesuatu yang menyenangkan. Sebagai contoh, metode penilai yang digunakan seorang guru dapat memotivasi siswa untuk mencoba lebih keras atau bangkit.

Guru sebagai model (teladan)
Apapun yang dilakukan sebagai seorang guru, pastilah akan bertindak sebagai model bagi siswa. Sehingga diharapkan pendidik yang berkualifikasi baik adalah guru yang dapat sebagai model bagi siswa yang tentu saja dalam kebaikan.
    Contohnya subjek akan lebih menyenangkan bila diajarkan oleh guru yang antusias dengan memberikan sedikit demonstrasi dari pada menjadi guru yang membosankan seperti berceramah dengan mengagungkan atas nilai subjek tersebut ketika itu, guru menggunakan keteladanannya secara mendalam.
     Seorang pendidik juga harus mencintai anak, karena mengajar merupakan suatu pekerjaan yang berhubungan langsung dengan anak-anak, untuk itu pendidik perlu mengetahi tentang mereka. Anak-anak membutuhkan kasih saying, pengertian dan sanksi apabila diperlukan. Selain itu juga, seorang guru tidak boleh larut dengan sumber-sumber pengajaran yang telah ada, tetapi juga harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.

B.  Kurikulum Yang Relevan
     Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang sejalan dengan tujuan awalnya. Secara universal pendidikan ditujukan untuk memanusiakan manusia sesuai dengan pandangan hidup dan latar belakang sosiokultural masyarakat tertentu. Meskipun universal, pendidikan memiliki perbedaan sesuai dengan pandangan hidup dan sosiokultural tersebut. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan kondisi peserta didik untuk menyiapkan kehidupan yang lebih baik.
       Demikian halnya dengan kurikulum. Haruslah dirancang untuk mengarah pada tujuan pendidikan tersebut, dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi peserta didik. Kurikulum haruslah berisi segala aspek dalam pendidikan mulai dari tujuan yang ingin dicapai, kompetensi yang harus dikuasai, bahan ajar yang digunakan, lamanya pembelajaran, metoda yang digunakan, teknik penilaian,